Mikrobiologi adalah sebuah cabang ilmu
biologi yang mempelajari mikroorganisme. Mikrobiologi dimulai sejak
ditemukannya mikroskop dan menjadi bidang yang sangat penting dalam
biologi setelah Louis Pateur dapat menjelaskan proses fermentasi anggur
(wine) dan membuat serum rabies. Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme
yang berukuran sangat kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantu
berupa mikroskop. Laboratorium mikrobiologi memiliki banyak alat-alat,
instumen, media serta bahan-bahan kimia yang perlu diketahui fungsi dan prinsip
kerjanya.
Apa saja Instrumen dalam
Laboratorium Mikrobiologi?
1. Laminar
Air Flow
Berfungsi dalam pengerjaan secara
aseptis atau sebagai ruang aseptis saat menginokulasi mikroba. Prinsip kerjanya
memiliki pola penyaringan aliran udara sehingga aseptis dan aplikasi sinar UV mematikan
mikroba.
2. Desikator
Berfungsi untuk menyerap uap air bebas
dari bahan percobaan. Nah di desikator ini Terdapat silica gel yang menyerap
uap bebas dari bahan.
3. Timbangan digital
Berfungsi
untuk mengetahui berat dari sampel atau bahan. Instrumen ini menggunakan sumber
tegangan listrik yaitu stavolt dan dilakukan peneraan dengan menaruh media
diatasnya maka akan tertera angka di layar yang menunjukkan massa bahan
tersebut.
4.
Autoclave
Berfungsi
untuk mensterilkan alat dan bahan yang ada menggunakan uap bersuhu 121oC
dan bertekanan 1 atm. Autoclave menggunakan uap
air panas bertekanan untuk
membunuh dan menghilangkan kotoran
dan mikroba yang terdapat
pada alat atau
bahan
5. Vortex
Berfungsi untuk mengaduk atau
menghomogenkan suspensi atau larutan. Nah vortex memiliki aliran listrik yang
menimbulkan getaran sehingga dapat mengaduk suspensi.
6. Microwave
Berfungsi untuk
memanaskan dan menghomogenkan sampel. Instrumen ini bergerak dengan gelombang
elektromagnetik yang menimbulkan panas dan getaran.
7. Hot
Plate
Berfungsi
memanaskan larutan dan mencairkan media yang padat serta menghomogenkan larutan. Hot plate memiliki magnet yang berputar
kemudian magnet dimasukkan di dalam larutan yang akan ikut berputar sehingga
larutan tercampur dengan baik.
8.
Inkubator
Berfungsi
untuk menyimpan dan menumbuhkan mikroba. Inkubator sendiri memasukan
atau menyimpan biakan murni mikroorganisme, kemudian mengatur suhunya,
biasanya hanya dapat diatur diatas suhu tertentu.
Alat-alat
dalam Laboratorium Mikrobiologi
1. Pipet Tetes
Berfungsi untuk
mengambil larutan dalam jumlah yang sedikit. Larutan dihisap dari suatu wadah
kemudian dipindahkan ke wadah lain sedikit demi sedikit
2. Pipet Volume
Alat ini memipet atau memindahkan volume
cairan dengan ketelitian yang lebih akurat. Mengambil larutan dengan volume
tertentu sesuai dengan keinginan. Skalanya mulai 0,1-10 mL
3. Bulp
Berfungsi untuk
menghisap larutan melalui pipet volume. Memiliki 3 katup, katup aspiret untuk
menghisap dan mengeluarkan udara, katup section untuk menyedot cairan, katup
exhaust untuk mengeluarkan cairan. Jika masih ada sisa larutan dalam pipet
katup maka bulatan yang berada di bagian tengah ditekan antara katup exhaust
dan section
4. Erlenmeyer
Berfungsi
untuk menampung larutan, untuk menyimpan dan memanaskan larutan bahan atau
cairan, menghomogenkan komposisi media, kultivasi mikroba dalam kultur cair dan
tempat membuat media. Erlenmeyer menanpung larutan dalam jumlah cukup banyak
yang volumenya dapat disesuaikan pada label takaran
5. Bunsen
Berfungsi
sebagai alat pemanas atau pembakar untuk sterilisasi. Alat ini menimbulkan api,
dimana dapat membunuh atau mematikan kontaminan
6. Cawan Petri
Berfungsi
sebagai wadah penyimpanan dan pertumbuhan kultur mikroba. Cawan petri digunakan
dengan cara medium dituangkan ke
cawan bagian bawah
dan cawan bagian atas sebagai penutup.
7. Tabung reaksi
Berfungsi sebagai wadah untuk menyimpan
larutan atau sebagai tempat pertumbuhan kultur media
8. Kaca Preparat
Berfungsi sebagai
alat untuk meletakkan objek yang akan diamati dengan menggunakan mikroskop. Alat
ini digunakan dengan cara meletakan objek yang telah diiris kecil dan ditutup
dengan kaca objektif sehinggga lebih mudah untuk diamati dengan mikroskop.
APA SAJA MEDIA
DAN BAHAN KIMIA DI LABORATORIUM MIKROBIOLOGI?
1. Media Sintetis
ü PCA (Plate Count Agar)
Merupakan media yang dapat digunakan untuk
menumbuhkan semua jenis mikroba
Komposisi:
Trypton 0,5%
ekstrak ragi 0,25%
glukosa 0,1%
agar-agar 1,5%
ü PDA (Potato Dextrose Agar)
Merupakan media yang digunakan untuk
menumbuhkan kapang. Bisa juga untuk khamir namun pertumbuhannya tidak optimal.
Komposisi:
Kentang 200 g
Dekstrosa 10 g
Agar-agar 15 g
Akuades
1.000 ml
ü NA (Nutrient Agar)
Media yang digunakan untuk menumbuhkan
jenis mikroba berupa bakteri
Komposisi:
Beefextract3 g
Peptone5 g
Agar 15 g
Akuades s.d 1000 ml
ü YEA (Yeast Ekstract Agar)
Media ini sangat baik digunakan untuk
menumbuhkan khamir. Kapang juga bisa tumbuh dalam media ini, namun kurang
optimal.
Komposisi:
Tripton 6 gr
Ekstrak khamir 3 gr
Agar 15 gr
2. Media Semisintetis
ü Tauge Agar
Media yang baik untuk menumbuhkan
khamir. Kapang juga dapat tumbuh dalam media ini namun pertumbuhannya tidak
sebaik khamir.
Komposisi:
Tauge 100 g
Sukrosa (gula pasir) 60 g
Akuades1.000 ml
agar-agar 1,5 – 2 %
ü Kentang Agar
Digunakan untuk menumbuhkan berbagi
macam jamur/kapang
Komposisi:
Kentang 150 g
Aquadest 1 L
Gula pasir 10 g
3. Bahan Kimia
Ø Larutan
Fisiologis
Larutan
fisiologis adalah larutan siap pakai yang terdiri atas aquades (air suling)
dengan garam 0.85 – 0.95 persen. Garam yang biasanya digunakan adalah NaCl atau
Natrium Klorida atau sodium klorida. Konsentrasi yang dimiliki oleh larutan ini
isotonik dengan sel, sehingga mampu untuk menjaga kinerja sel atau jaringan
agar dapat bekerja dengan baik.Pada dunia mikrobiologi, larutan fisiologis
digunakan untuk mengencerkan suspensi mikroba.
Nama IUPAC: NaCI
Ø Safranin
Safranin
merupakan pewarna tandingan atau pewarna sekunder untuk memberi warna merah
jambu pada sel bakteri gram negatif danmemberikan warna pada mikroorganisme non
target. Berfungsi untuk mewarnai kembali sel-sel yang telah kehilangan pewarna
utama
Nama IUPAC: C20H19CIN4
Ø Kristal Violet
Merupakan pewarna primer (utama) yang akan memberi warna pada mikroorganisme.
berfungsi sebagai warna dasar untuk memberi warna ungu pada sel bakteri gram positif
karena dinding sel bakteri ini dapat mengikat larutan tersebut. Didasarkan pada
struktur dan komposisi sel bakteri gram positif yang mengandung protein yang
tinggi serta dinding selnya tipis sehingga pewarna ini melekat sempurna pada
dinding sel bakteri
Nama IUPAC: C26H34CIN30
Ø Iodin
Larutan Iod berfungsi untuk memfiksasi
pewarna primer sehingga dapat mengintensifkan pengikatan warna oleh mikroba serta
untuk memperkuat pengikatan warna oleh bakteri.
Nama IUPAC: I2
Ø Aquades
Merupakan air hasil destilasi /
penyulingan sama dengan air murni atau H2O, kerena H2O hampir tidak mengandung
mineral.
Fungsi: Dalam suatu pembuatan media, aquades
sangat diperlukan untuk melarutkan bahan yang akan digunakan. Aquades juga
merupakan sumber air yang nantinya akan digunakan oleh mikroorganisme untuk
bisa hidup
Nama IUPAC: H2O
Mantap
BalasHapusgood job bro
BalasHapuswow
BalasHapus