Selasa, 16 Mei 2017

STERILISASI DAN PEMBUATAN MEDIA

1. Apa itu Sterilisasi?
Sterilisasi dalam mikrobiologi adalah suatu proses untuk mematikan semua organisme yang terdapat pada suatu benda. Bertujuan untuk menghancurkan, menghambat pertumbuhan dan menyingkirkan mikroorganisme. Ada tiga macam sterilisasi yang dapat dilakukan yaitu sterilisasi fisik, kimia, dan mekanik.
v Sterilisasi Fisik


Gambar Autoclave

Sterilisasi fisik merupakan sterilisasi yang prinsip kerjanya menggunakan panas serta alat yang digunakannya adalah autoclave. Proses sterilisasi fisik dengan autoclave dilakukan dengan cara, pertama-tama alat dibersihkan dengan sabun, kemudian dikeringkan dengan tisu roll lalu Kemudian disiapkan autoclave. Setelah itu alat-alat yang siap disterilkan, dimasukkan ke dalam autoclave lalu ditutup dengan rapat. Bila suhu dan tekanannya sudah mencapai 121oC dan 1 atm maka ditunggu sampai 15 menit lalu autoclave dimatikan. Tunggu sampai suhu dan tekanan tangki turun (60-80oC) lalu dikeluarkan dan dikeringkan menggunakan oven.


v Sterilisasi Kimia
Sterilisasi kimia merupakan sterilisasi yang menggunakan bahan-bahan kimia seperti alcohol, larutan formalin dan sebagainya. Proses sterilisasi kimiawi dilakukan dengan cara, alat-alat dibersihkan dengan sabun, setelah itu dikeringkan dengan tissu roll kemudian disemprotkan menggunakan alkohol maupun bahan kimia lainnya. Selanjutnya alat - alat tersebut siap digunakan. Untuk penggunaan waktu lain bisa dibungkus dengan kertas bekas dan disimpan ditempat yang kering dan diberi label.

v Sterilisasi Mekanik
Sterilisasi secara mekanik (filtrasi) dikerjakan dalam suhu ruang menggunakan suatu saringan yang  berpori  sangat  kecil  (0.22  mikron  atau  0.45  mikron)  sehingga  mikroba  tertahan  pada saringan tersebut. Sterilisasi ini ditujukan untuk bahan yang peka panas, misalnya larutan enzim dan antibiotik.

    v Perbedaan Sterilisasi dengan Pasteurisasi
Sterilisasi merupakan suatu proses yang dilakukan untuk membebaskan alat-alat atau bahan-bahan dari segala macam bentuk kehidupan terutama mikroba. Cara ini digunakan agar tidak ada lagi mikroorganisme lain yang menganggu mikroba yang sedang diteliti sehingga mikroba dapat tumbuh dan berkembangbiak dengan baik. Sedangkan pasteurisasi merupakan suatu proses untuk memperlambat pertumbuhan mikroba pada makanan. Proses ini tidak dimaksudkan untuk membunuh semua pathogen yang terdapat pada makanan, melainkan untuk mengurangi jumlah pathogen, sehingga tidak menyebabkan penyakit.

2. Definisi Media
Mikroorganisme dapat tumbuh dengan alami atau dengan bantuan manusia. Mikroorganisme yang dikembangkan oleh manusia diantaranya melalui subtract yang disebut media. Media berfungsi untuk memberikan nutrisi pada mikroba dalam pertumbuhannya. Berdasarkan jenisnya, media terbagi atas 3 macam yaitu media alami, media sintetis dan media semisintetis.

    Ø Media Sintetis
Media sintetis merupakan media yang dibuat oleh manusia dari zat-zat buatan. Zat-zat buatan yang digunakan merupakan ekstrak dari bahan-bahan yang mengandung nutrisi sesuai dengan kebutuhan mikroba seperti ekstrak daging, kentang, ragi dan sebagainya. Media sintetis digunakan dalam praktikum untuk menguji metabolisme suatu mikroorganisme. Media sintetik terdiri dari media NA (Nutrient Agar), PDA (Potato Dextrose Agar), dan PCA (Plate Count Agar) yang komposisi pembuatannya ditentukan oleh manusia.

         -          PDA (Potato Dextrose Agar)


Gambar PDA (Potato Dextrose Agar)

PDA (Potato Dextrose Agar)digunakan dalam percobaan untuk menumbuhkan jamur atau kapang.komposisi terdiri atas kentang 200gr sebagai sumber karbohidrat, dekstrosa 10gr sebagai sumber energi, agar 15gr sebagai pengeras media, aquades 1000ml sebagai pelarut media.

          -          PCA (Plate Count Agar)


Gambar PCA (Plate Count Agar)

Plate Count Agar (PCA) merupakan salah satu media pertumbuhan mikroorganisme. Media ini  termasuk media sintesis berbentuk padat. Media ini umumnya digunakan dalam menumbuhkan semua jenis mikroba. Komposisi PCA terdiri dari Trypton 0,5% yang berfungsi sebagai sumber nutrisi, ekstrak ragi 0,25% yang berfungsi sebagai vitamin, glukosa 0,1%  yang berfungsi sebagai sumber energi dan agar-agar 1,5% berfungsi sebagai pemadat media.

            -          NA (Nutrient Agar)
Gambar NA (Nutrient Agar)

          Nutrient Agar (NA) merupakan media sintesis yang berbentuk padat.  Media ini digunakan dalam menumbuhkan mikroba jenis bakteri. Komposisi NA terdiri dari Beef extract 3 gram yang berfungsi sebagai sumber karbon dan vitamin, Peptone 5gram yang berfungsi sebagai sumber nitrogen, Agar 15gram berfungsi untuk memadatkan media, dan Aquades 1000 ml yang berfungsi sebagai pelarut. Hal ini sesuai dengan pernyataan Addina (2014), bahwa Nutrient Agar (NA) merupakan suatu media yang mengandung sumber nitrogen dalam jumlah cukup  yang  dapat  digunakan  untuk  budidaya  bakteri.

    Ø Media Semisintetis
Media semisintetik merupakan media perpaduan antara media sintetik dan media alami. Pada pembuatan media ini, media alami seperti tauge dan kentang dicampur dengan media sintetik agar. Pencampuran media dilakukan agar komposisi dari media yang dibuat dapat diketahui secara pasti. Media semisintesis yang digunakan yaitu Tauge Agar dan Kentang Agar.

-          Tauge Agar
Gambar Tauge Agar

Tauge Agar merupakan media yang mengandung bahan alami dan sintesis dan memiliki senyawa esensial untuk pertumbuhan mikroba. Tauge Agar dapat digunakan untuk pertumbuhan kapang, khamir, bakteri. Komposisinya terdiri dari tauge 10%, sukrosa 6%, Aquades 200ml, Agar 1,5%.

-          Kentang Agar
Gambar Kentang Agar

           Media kentang agar merupakan media yang mengandung bahan alami dan sintesis dan memiliki senyawa esensial untuk pertumbuhan mikroba jenis kapang. Komposisinya terdiri dari kentang 150gr, gula 10gr, dan aquades 1000ml.

3. Bagaimana Proses Pembuatan Media?
A  Pembuatan Media PDA, PCA, dan NA
    Pertama PDA 10 g, PCA 5,25 g, dan NA 5 g yang dibungkus alumunium foil ditimbang. Kemudian masing-masing media dimasukkan ke dalam erlenmeyer. Lalu ditambahkan aquades 250 ml  aduk hingga rata. Kemudian larutan dihomogenkan dan dipanaskan menggunakan Microwave.dilakukan sebanyak 3-4 kali sampai larutan menjadi bening. Setelah itu larutan diaduk menggunakan batang pengaduk. Hot Platedigunakan untuk pemanasan dan homogenisasi lebih lanjut. Lalu dinginkan. Kemudian Erlenmeyer ditutup menggunakan kapas dan alumunium foil. Terakhir yaitu di sterilisasi menggunakan autoclave pada suhu 121oC selama 15 menit.

B. Pembuatan Media Kentang Agar
    Pertama, kentang 100 gr dikupas dan dipotong kecil, Lalu dihaluskan menggunakan blender kemudian tambahkan aquades 133 ml. Kentang yang telah dihaluskan, di saring lalu hasil saringannya dimasukkan kedalam Erlenmeyer. Media dicampurkan dengan gula pasir 17 gr dan agar 4 gr. Aduk campuran menggunakan batang pengaduk. Kemudian dimasukkan ke microwave untuk pemanasan dan homogenisasi media, dilakukan 3-4 kali hingga larutan berwarna bening. Kemudian erlenmeyer ditutup menggunakan kapas dan alumunium foil. Terakhir media disterilisasi menggunakan autoclave pada suhu 121oC selama 15 menit.

C. Pembuatan Media Tauge Agar
    Pertama, bagian kepala dan badan tauge dipisahkan. Setelah itu ambil bagian badannya lalu cuci bersih. Lalu ditiimbang hingga 203 gr. Kemudian tauge dihaluskan menggunakan blender lalu media ditambahkan aquades sebanyak 600 ml. Kemudian disaring dan hasil saringannya dimasukkan kedalam gelas beker, lalu tuang ke dalam erlenmeyer. Kemudian dicampur dengan gula pasir 34 gr dan agar 8 gr. Aduk campuran tersebut menggunakan batang pengaduk. Lalu dimasukkan ke microwave untuk pemanasan dan homogenisasi media. dilakukan 3-4 kali  hingga larutan berubah menjadi kuning pudar bening. Setelah itu erlenmeyer ditutup menggunakan kapas dan alumunium foil. Terakhir diterilisasi menggunakan autoclave pada suhu 121oC selama 15 menit.

4 komentar:

Selamat berkomentar, dilarang keras menggunakan kata yang tidak pantas dan mengandung sara