1.
Apa itu Sterilisasi?
Sterilisasi
dalam mikrobiologi adalah suatu proses untuk mematikan semua organisme yang
terdapat pada suatu benda. Bertujuan untuk menghancurkan, menghambat pertumbuhan
dan menyingkirkan
mikroorganisme. Ada tiga macam sterilisasi yang dapat
dilakukan yaitu sterilisasi fisik, kimia, dan mekanik.
v Sterilisasi Fisik
Gambar Autoclave
Sterilisasi fisik merupakan sterilisasi yang prinsip kerjanya
menggunakan panas serta alat yang digunakannya adalah autoclave. Proses sterilisasi fisik
dengan autoclave dilakukan dengan cara, pertama-tama alat dibersihkan dengan sabun, kemudian dikeringkan dengan tisu roll lalu Kemudian disiapkan autoclave.
Setelah itu alat-alat yang siap disterilkan, dimasukkan ke dalam autoclave lalu ditutup dengan rapat. Bila suhu dan tekanannya
sudah mencapai 121oC dan 1 atm maka ditunggu sampai 15 menit lalu autoclave dimatikan. Tunggu sampai suhu dan tekanan tangki turun
(60-80oC) lalu dikeluarkan dan dikeringkan menggunakan oven.
v Sterilisasi
Kimia
Sterilisasi kimia merupakan sterilisasi yang
menggunakan bahan-bahan kimia seperti alcohol,
larutan formalin dan sebagainya. Proses sterilisasi kimiawi dilakukan dengan cara,
alat-alat dibersihkan dengan sabun, setelah itu dikeringkan
dengan tissu roll kemudian disemprotkan menggunakan alkohol maupun bahan kimia
lainnya. Selanjutnya alat - alat tersebut siap digunakan. Untuk penggunaan waktu
lain bisa dibungkus dengan kertas bekas dan disimpan ditempat yang kering dan
diberi label.
v Sterilisasi
Mekanik
Sterilisasi
secara mekanik (filtrasi) dikerjakan dalam suhu ruang menggunakan suatu
saringan yang berpori sangat
kecil (0.22 mikron
atau 0.45 mikron)
sehingga mikroba tertahan
pada saringan tersebut. Sterilisasi ini ditujukan untuk bahan yang peka
panas, misalnya larutan enzim dan antibiotik.
v Perbedaan
Sterilisasi dengan Pasteurisasi
Sterilisasi merupakan suatu proses yang
dilakukan untuk membebaskan alat-alat atau bahan-bahan dari segala macam bentuk
kehidupan terutama mikroba. Cara ini digunakan agar tidak ada lagi
mikroorganisme lain yang menganggu mikroba yang sedang diteliti sehingga mikroba dapat tumbuh dan berkembangbiak
dengan baik.
Sedangkan pasteurisasi merupakan suatu proses untuk memperlambat pertumbuhan
mikroba pada makanan. Proses ini tidak dimaksudkan untuk membunuh semua
pathogen yang terdapat pada makanan, melainkan untuk mengurangi jumlah
pathogen, sehingga tidak menyebabkan penyakit.
2. Definisi Media
Mikroorganisme
dapat tumbuh dengan alami atau dengan bantuan manusia. Mikroorganisme yang
dikembangkan oleh manusia diantaranya melalui subtract yang disebut media. Media berfungsi untuk memberikan
nutrisi pada mikroba dalam pertumbuhannya. Berdasarkan jenisnya, media terbagi
atas 3 macam yaitu media alami, media sintetis dan media semisintetis.
Ø
Media
Sintetis
Media
sintetis merupakan media yang dibuat oleh manusia dari zat-zat
buatan. Zat-zat buatan yang digunakan merupakan ekstrak dari bahan-bahan yang
mengandung nutrisi sesuai dengan kebutuhan mikroba seperti ekstrak daging,
kentang, ragi dan sebagainya. Media sintetis digunakan dalam praktikum untuk menguji metabolisme suatu
mikroorganisme. Media sintetik terdiri dari media NA (Nutrient Agar), PDA (Potato
Dextrose Agar), dan PCA (Plate Count
Agar) yang komposisi pembuatannya ditentukan oleh manusia.
-
PDA
(Potato Dextrose Agar)
Gambar PDA (Potato Dextrose
Agar)
PDA (Potato Dextrose Agar)digunakan dalam percobaan
untuk menumbuhkan jamur atau kapang.komposisi terdiri atas kentang 200gr sebagai sumber
karbohidrat, dekstrosa 10gr sebagai sumber energi, agar 15gr sebagai
pengeras media, aquades 1000ml sebagai pelarut media.
-
PCA
(Plate Count Agar)
Gambar
PCA (Plate Count Agar)
Plate Count Agar (PCA) merupakan salah
satu media pertumbuhan mikroorganisme. Media ini termasuk media sintesis berbentuk padat. Media
ini umumnya digunakan dalam menumbuhkan semua jenis mikroba. Komposisi PCA
terdiri dari Trypton 0,5% yang berfungsi sebagai sumber nutrisi, ekstrak ragi
0,25% yang berfungsi sebagai vitamin, glukosa 0,1% yang berfungsi sebagai sumber energi dan agar-agar 1,5%
berfungsi sebagai pemadat media.
-
NA
(Nutrient Agar)
Gambar
NA (Nutrient Agar)
Nutrient Agar (NA) merupakan media
sintesis yang berbentuk padat. Media ini
digunakan dalam menumbuhkan mikroba jenis bakteri. Komposisi NA terdiri dari Beef extract 3 gram
yang berfungsi sebagai sumber karbon dan vitamin, Peptone 5gram yang berfungsi
sebagai sumber nitrogen, Agar 15gram berfungsi untuk memadatkan media, dan
Aquades 1000 ml yang berfungsi sebagai pelarut. Hal
ini sesuai dengan pernyataan Addina (2014), bahwa
Nutrient Agar (NA) merupakan suatu media yang mengandung sumber nitrogen dalam
jumlah cukup yang dapat
digunakan untuk budidaya
bakteri.
Ø
Media
Semisintetis
Media semisintetik merupakan media perpaduan antara media sintetik dan
media alami. Pada pembuatan media ini, media alami seperti tauge dan kentang
dicampur dengan media sintetik agar. Pencampuran media dilakukan agar komposisi
dari media yang dibuat dapat diketahui secara pasti. Media semisintesis yang
digunakan yaitu
Tauge Agar dan Kentang Agar.
Tauge
Agar merupakan media yang mengandung bahan alami dan sintesis dan memiliki
senyawa esensial untuk pertumbuhan mikroba. Tauge Agar dapat digunakan untuk
pertumbuhan kapang, khamir, bakteri. Komposisinya terdiri dari tauge 10%,
sukrosa 6%, Aquades 200ml, Agar 1,5%.
Media kentang agar merupakan media yang mengandung bahan alami dan sintesis dan memiliki
senyawa esensial untuk pertumbuhan mikroba jenis kapang. Komposisinya terdiri dari kentang 150gr, gula 10gr, dan aquades 1000ml.
3.
Bagaimana Proses Pembuatan Media?
A
Pembuatan Media PDA, PCA, dan NA
Pertama PDA 10 g, PCA 5,25 g, dan NA 5 g
yang dibungkus alumunium foil ditimbang. Kemudian masing-masing media dimasukkan
ke dalam erlenmeyer. Lalu ditambahkan aquades 250 ml aduk hingga rata. Kemudian larutan
dihomogenkan dan dipanaskan menggunakan Microwave.dilakukan
sebanyak 3-4 kali sampai larutan menjadi bening. Setelah itu larutan diaduk
menggunakan batang pengaduk. Hot Platedigunakan
untuk pemanasan dan homogenisasi lebih lanjut. Lalu dinginkan. Kemudian
Erlenmeyer ditutup menggunakan kapas dan alumunium foil. Terakhir yaitu di sterilisasi
menggunakan autoclave pada suhu 121oC selama 15 menit.
B.
Pembuatan Media Kentang Agar
Pertama, kentang 100 gr dikupas dan
dipotong kecil, Lalu dihaluskan menggunakan blender kemudian tambahkan aquades 133
ml. Kentang yang telah dihaluskan, di saring lalu hasil saringannya dimasukkan
kedalam Erlenmeyer. Media dicampurkan dengan gula pasir 17 gr dan agar 4 gr.
Aduk campuran menggunakan batang pengaduk. Kemudian dimasukkan ke microwave
untuk pemanasan dan homogenisasi media, dilakukan 3-4 kali hingga larutan
berwarna bening. Kemudian erlenmeyer ditutup menggunakan kapas dan alumunium
foil. Terakhir media disterilisasi menggunakan autoclave pada suhu 121oC
selama 15 menit.
C.
Pembuatan Media Tauge Agar
Pertama, bagian kepala dan badan tauge
dipisahkan. Setelah itu ambil bagian badannya lalu cuci bersih. Lalu ditiimbang
hingga 203 gr. Kemudian tauge dihaluskan menggunakan blender lalu media ditambahkan
aquades sebanyak 600 ml. Kemudian disaring dan hasil saringannya dimasukkan
kedalam gelas beker, lalu tuang ke dalam erlenmeyer. Kemudian dicampur dengan
gula pasir 34 gr dan agar 8 gr. Aduk campuran tersebut menggunakan batang
pengaduk. Lalu dimasukkan ke microwave untuk pemanasan dan homogenisasi media. dilakukan
3-4 kali hingga larutan berubah menjadi
kuning pudar bening. Setelah itu erlenmeyer ditutup menggunakan kapas dan
alumunium foil. Terakhir diterilisasi menggunakan autoclave pada suhu 121oC
selama 15 menit.
Terima kasih min, semoga bermanfaat
BalasHapussangat membantu saya dalam mengerjakan tugas
BalasHapusgood job bro
BalasHapusmantap
BalasHapus